Amal Yang Paling Memberatkan Mizan Seorang Mukmin
Tujuan utama Muhammad bin Abdullah diutus sebagai Nabi dan Rasul adalah menyempurnakan akhlaq manusia dan sebagai gambaran manusia yang paling mulia akhlaqnya adalah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam Allah berfirman QS. Al-Qolam:4.
Betapa tingginya nilai akhlaq di dalam islam sampai-sampai Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ القَائِمِ
“Bahwasannya ada seorang mukmin karena akhlaqnya yang baik benar-benar dia mendapati dirinya sama dengan derajat ahli shalat malam dan shaum.” HR.Abu Dawud no. 4165
Bentuk akhlaq yang mulia dalam kehidupan seorang mukmin adalah sebagai berikut:
1. Akhlaq rohmah (kasih sayang) terhadap semua makhluq Allah Ta’ala
A’ala telah memerintahkan perkara ini di dalam Al-Quran QS. Al-Isra’:24 dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوْا مَنْ فِيْ الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَمَاءِ
“orang-orang yang berkasih sayang akan disayangi Ar-Rahman, sayangilah penduduk bumi pasti penduduk langit akan menyayangi kalian.” HR. Abu Dawud no.4941, At-Tirmidzi no.1924 beliau berkata hadits ini hasan shahih
Marilah kita sayangi penduduk bumi. Yang paling dekat di antara mereka adalah kedua orang tua, istri, anak-anak, dan kerabat terdekat yang beriman kepada Allah Ta’ala. Menyayangi mereka adalah sebagaimana pengertian yang diungkapkan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah beliau berkata, “sesungguhnya sifat rahmat merupakan sifat yang menuntut adanya manfaat atau kebaikan yang sampai kepada hamba, meskipun jiwa tidak menyukainya dan berat lagi sulit bagi jiwa.” Dan manusia yang paling penyayang adalah orang yang bersusah dengan payah untuk memberi kemaslahatan untukmu dan mencegah bahaya darimu.
2. Akhlaq Jujur
Yang dimaksud adalah sebagaimana dikutip di dalam buku minhajul qosidin, Syekh Ibnu Qudamah Al-Maqdisi menjelaskan bahwa hakekat jujur adalah jujur dalam berkata, jujur dalam niat dan kemauan, jujur dalam tekat dan menunaikan janji, dan jujur dalam berbuat dan bertindak. Jujur akan mengantarkan seseorang kepada petunjuk, kebaikan, dan keberuntungan. Sebagaimana hadits yang sangat masyhur, “sesungguhnya jujur akan mengantarkan kepada kebaikan.” Dan dibuktikan dalam peristiwa 3 sahabat yang tertinggal dari mengikuti perang tabuk, yaitu Kaab bin Malik, Muroroh bin Robi’ Al-‘Amiri, dan Hilal bin Umayyah Al-Waqifi radhiallahu ‘anhum mereka mendapatkan ampunan Allah karena kejujuran mereka dalam QS. At-Taubah:118. Kaab bin Malik mengungkapkan:
إِنَّمَا نَجَّانِيَ اللهُ بِالصِّدْقِ، وَإِنَّ مِنْ تَوْبَتِيْ أَلاَ أُحَدِّثَ إِلاَّ صِدْقًا مَا بَقِيْتُ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala menyelamatkanku dengan kejujuran, dan di antara sebab diterimanya taubatku karena selama hidupku saya tidak pernah berkata melainkan jujur.”
3. Akhlaq Tawadhu (Rendah hati)
Tawadhu adalah kebalikan dari sombong, yaitu menolak kebenaran dan meremehkan/menghina manusia. Maka tawadhu’ adalah siap menerima kebenaran dari manapun datangnya, siapapun yang mengatakan dan tidak mendahulukan prasangka buruk kepada orang lain, menghargainya, dan menghormatinya.
4. Akhlaq Saling Menolong dan Membantu Siapa Saja yang Tidak Mampu
Barang siapa memberi kemudahan orang yang sedang kesulitan, Allah Ta’ala pasti member kemudahan dalam urusan dunia dan akhirat. Barang siapa yang menolong saudaranya, pasti Allah Ta’ala menolongnya. Allah Ta’ala berfirman, “Dan bertolong-menolonglah kalian atas suatu kebaikan dan ketaqwaan.” QS. Al-Maidah:2
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِيْ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِيْ عَوْنِ أَخِيْهِ
“Barang siapa yang menghilangkan dari seorang mukmin satu kesulitan dunia Allah pasti akan menghilangkan darinya satu kesulitan dari kesulitan-kesulitan pada hari kiamat, barang siapa member kemudahan kepada orang yang sedang susah pasti Allah akan memudahkan untuknya di dunia dan akhirat, dan barang siapa menutupi kejelekan seorang muslim pasti Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhirat, Allah selalu menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.” HR. Muslim no.2699 dan Abu Dawud no.4948
5. Akhlaq Sabar
Materi sabar memiliki pembahasan yang sangat luas. Pada kesempatan ini kami hanya mencantumkan bahwa sabar dalam ketaatan, sabar meninggalkan maksiat, dan sabar menerima taqdir baik dan buruknya menimpa kita. Akhlaq sabar menurut islam adalah menahan diri dari perkara-perkara yang mendatangkan murka Allah Ta’ala dan tetap berusaha mendatangkan ridha Allah Taala.
6. Akhlaq Menyambut Seruan-Seruan Allah Ta’ala
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman sambutlah Allah dan rasul-Nya apabila kedua menyeru kalian kepada perkara yang akan memberikan penghidupan kepada kalian.” QS. Al-Anfal:24
7. Akhlaq Mengharap Imbalan Hanya Dari Allah Ta’ala
Allah Ta’ala berfirman: “dan saya tidak minta kepada kalian sedikitpun dari upah.” QS. Asy-Syu’aro:127
Umar bin Khaththob berkata: Wahai manusia, mintalah pahala atas amal kalian, karena orang yang berharap pahala dengan amalnya akan dicatat baginya amalnya dan balasan kebaikannya.
Tentunya masih banyak akhlaq islami yang patut kita ketahui dan kita sandang dalam kehidupan kita. Semoga kita dimudahkan dalam beramal dan mencari ridha Allah.Amin (Buletin Ulul Abab)