🔰 Orang yang shålih, maka kebaikannya adalah untuk dirinya sendiri. Sedangkan orang yang mushlih, kebaikannya adalah untuk dirinya sendiri dan orang lain.
🔰 Orang yang shålih itu dicintai manusia. Sedangkan orang yang mushlih itu dibenci manusia.
👉 Kenapa bisa demikian..??
🔰 Karena kekasih kita al-Musthofå (Shallallâhu ‘alaihi wa Salam) sebelum beliau diutus sebagai rasul, beliau adalah orang yang paling dicintai kaumnya lantaran beliau adalah orang yang shålih. Akan tetapi setelah beliau diutus Allah Ta’ålå sebagai rasul, maka beliau menjadi mushlih sehingga beliau pun dimusuhi dan dikata²i sebagai seorang penyihir yang pendusta lagi gila.
👉 Apa sebabnya..?
🔰 Karena orang yang mushlih itu melawan betapa kerasnya hawa nafsu orang yang menginginkan melakukan perbaikan (ishlah) dari kerusakan² mereka.
💬 Karena itulah Luqmån mewasiatkan putera beliau untuk bersabar ketika beliau mendorongnya untuk melakukan perbaikan (ishlah), karena niscaya ia akan menghadapi permusuhan.
“Wahai anakku, tegakkan sholat, perintahkan kebajikan dan cegahlah kemungkaran serta bersabarlah atas musibah yang menimpamu.”
🔰 Ulama Yang mulia pernah berkata,
“Satu orang mushlih itu lebih dicintai Allah daripada seribu orang yang shålih. Karena orang yang mushlih itu Allah jadikan untuk melindungi umat, sedangkan orang yang shålih cukup sekedar melindungi dirinya sendiri.”
📖 Allah Azza wa Jalla berfirman di dalam Kitab-Nya yang mulia,
“Dan Rabb-mu tidak akan sekali-kali membinasakan negeri-negeri secara zhalim, sedangkan penduduknya orang-orang yang mushlih (berbuat ishlah).”
(Dalam ayat di atas) Allah tidak menyebutkan orang-orang yang shâlih.
🔰 Jadilah orang² yang mushlih, dan jangan cukup menjadi orang² yang shålih saja.
(Ustadz. Abu salma)
Disarikan Dari Share Ilmu Syar’i