Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa nabi Adam mempunyai anak yang bernama Qabil dan Habil. Bahkan sejarah pun menceritakan bahwa nama anak nabi Adam adalah Qabil dan Habil. Tapi, apakah demikian yang dikatakan oleh Al Qur’an dan Hadits?
Di antara kisah-kisah yang perlu diluruskan terkait para Nabi dan Rasul serta dakwahnya adalah kisah Qabil dan Habil. Pasalnya, kisah ini banyak diselewengkan oleh oknum-oknum yang tidak berilmu atau musuh-musuh Islam yang sengaja mendistorsi ajaran Islam yang mulia.
Ini yang Allah ceritakan di dalam Al Qur’an kepada kita.
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ (27)
Ceritakanlah kepada mereka kisah dua putra Adam menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain .(Al MAidah : 27)
Al Qur’an saja tidak pernah mengatakan bahwa kedua putra Adam adalah Qabil dan Habil. Perhatikan ayat diatas pada kalimat yang bercetak tebal, Al Qur’an mengatakan Dua Putra Adam Bukan Qabil dan Habil. Kemudian pada kalimat selanjutnya Al Qur’an memerintahkan kepada kita untuk menceritakan kisah ini dengan haq (yang sebenarnya).
Jadi, ketika Alqur’an tidak mmenyebutkan nama kedua putra Adam tersebut, jangan mengarang kisah bahwa kedua anak Adam itu bernama Qabil dan Habil. Ini termasuk kisah yang dikarang untuk menciptakan nuansa baru atau dalam ilmu hadits disebut Tadlis.
Kisah ini sama seperti kisah perempuan yang menggoda Yusuf. Al Qur’an tidak pernah menyebutkan bahwa perempuan yang menggoda Yusuf itu bernama Zulaikha. Tapi cerita yang sampai ditelinga kita bahwa Zulaikha lah orang yang menggoda Yusuf. Padahal Al Qur’an hanya menyebutkan Imro’atul Aziz (Istri Perdana Mentri) bukan Zulaikha.
Yang harus kita ketahui adalah :
“Ketika Al Qur’an menyebutkan suatu kisah, kemudian tidak disebutkan siapa tokohnya dan kapan kejadiannya, maka artinya kisah itu akan terjadi lagi dimasa yang akan datang dengan tokoh yang berbeda dan nuansa yang berbeda”
Terbukti di zaman sekarang, ada orang yang membunuh orang lain karena iri terhadap pasangan orang lain. Ada juga perempuan yang sudah mempunyai suami tapi ia masih menggoda orang lain.
Wallahu’alam bishawab
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=_TFtdwF6VUI