Sejumlah orang dikabarkan cedera setelah polisi Saudi menembakkan peluru karet ke arah demonstran anti-pemerintah dalam aksi protes jutaan umat di kota Qatif di timur Arab Saudi.
Aksi bertajuk “sejuta orang pada Jumat” terjadi hari Jumat (18/3). Lebih dari 4.000 pengunjuk rasa memadati jalan-jalan di kota timur Qatif menuntut reformasi politik serta pembebasan tahanan politik.
Menurut keterangan para saksi mata, aparat polisi menembakkan peluru dan gas air mata guna membubarkan massa. Akibatnya sejumlah orang cedera. Sementara itu, digelar pula demonstrasi lain dalam rangka menyampaikan solidaritas terhadap rakyat Bahrain.
Para demonstran menyerukan diakhirinya intervensi dan serangan militer ke Bahrain, setelah sebelumnya Saudi mengirimkan sedikitnya 1.000 pasukan ke Manama guna membantu pemerintahan Bahrai menumpas protes kaum Syi’ah di negeri tersebut.
Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah Saudi segera menarik mundur pasukannya dari Bahrain.
Para saksi mata menambahkan bahwa puluhan tank bergerak menuju kota Qatif, di saat ribuan demonstran termasuk ulama Syi’ah dan perempuan terus berdemo meski dijaga ketat oleh polisi anti huru-hara.
Protes anti-pemerintah dalam beberapa waktu terakhir terus bergulir di bagian timur Arab Saudi, meskipun pemerintah telah mengeluarkan larangan segala bentuk aksi demonstrasi di depan publik. Di satu sisi, pemerintah Riyadh juga meningkatkan tindakannya terhadap para demonstran.
Sebelum ini, kaum Sy’iah Saudi juga gagal mencetuskan “Hari Kemarahan Saudi”. Guna meredam kemarahan para pengunjuk rasa, Rabu lalu pihak berwenang Saudi membebaskan 25 pengunjuk rasa Syi’ah yang ditahan dalam beberapa minggu terakhir.
Gejolak di Timur Tengah belakangan ini memberi insipirasi kaum Syi’ah di Saudi agar terjadi revolusi.
Saudi merupakan negara berbentuk kerajaan yang dipimpin kaum Sunni. Dari 19 juta populasi, Syi’ah merupakan minoritas dengan jumlah 15 persen.
Red: Fani
Sumber: Hidayatullah