Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan kemerosotan akhlak di kalangan generasi muda dapat dicegah melalui Gerakan Magrib Mengaji. Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji (M3) bisa dijadikan sebagai sarana transfer ilmu dari orang tua kepada anak.
Suryadharma kembali mengingatkan tentang perlunya mengaji (membaca Al Quran) di waktu magrib. ”Gerakan ini bukan hanya sebagai sarana transfer ilmu dari orang tua kepada anak, tetapi lebih dari itu,” katanya. ”Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji ini juga dapat meningkatkan keakraban antara orang tua dan anak melalui shalat berjamaah yang bisa dilanjutkan misalnya dengan kegiatan makan bersama.”
Kini kebisaan magrib mengaji sudah lama ditinggalkan. Tidak salah kebiasaan yang sudah hilang itu dihidupkan kembali. Apalagi, dewasa ini para pemuka agama mulai risau dengan kemerosotan akhlak.
”Sekarang ini sudah terasa bahwa tingkat buta aksara di kalangan remaja sudah meningkat karena kegiatan magrib mengaji hilang,” ujar Suryadharma. ”Karena itu, saya merasa yakin bahwa jika ini dihidupkan lagi, maka moral anak bangsa secara kolektif moral akan membaik. Dahulu jika ada anak waktu magrib di berada di luar rumah, menjadi aib bagi orang tua. Sekarang hal itu menjadi biasa.”
Red: Fani
Sumber: Antara