oleh: Ust. Agus Supriadi Lc.
( Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsar – Pondok Pesantren Islam Ulul Albab )
Diantara sifat orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang keberadaannya banyak bermanfaat bagi orang lain, suka membahagiakan orang lain dan menghilangkan kesulitan mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا
“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir dihasankan oleh Syaikh Albani).
Masing masing kita pasti punya potensi yang dengannya kita bisa memberi manfaat kepada orang lain, baik itu berupa ilmu, skill, tenaga, pemikiran, harta dan lain lain. Mari kita manfaatkan potensi potensi kita untuk bisa memberi manfaat sebanyak banyaknya bagi orang lain. Semoga hal ini benar benar bisa menghantarkan kita menjadi orang yang paling dicintai Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan dalam hadits diatas. Wallahu Waliyyut Taufiq