Pasti Allah Akan Ampuni Dosamu

Apakah Allah akan mengampuni dosa dosa kita yang sudah menggunung tinggi?. Lalu bagaimana setelah kita bertaubat namun, terjerumus lagi ke dalam dosa dosa, apakah akan diampuni?. Allah tidak pernah putus asa untuk mengampuni hamba Nya yang berdosa, kitalah yang sering berputus asa dari rahmat Nya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

Read More

  قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah: “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az-Zumar: 53)

Dalam hadits yang disebutkan oleh ‘Abdur Razaq dalam Mushonnafnya,

عن بن مسعود قال أكبر الكبائر الإشراك بالله والأمن من مكر الله والقنوط من رحمة الله واليأس من روح الله

Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata bahwa di antara dosa besar yang terbesar adalah berbuat syirik pada Allah, merasa aman dari murka Allah dan merasa putus asa dan putus harapan dari ampunan Allah.” (HR. Abdurrozaq, 10: 460, dikeluarkan pula oleh Ath Thobroni. Lihat Kitab Tauhid dengan tahqiq Syaikh Abdul Qodir Al Arnauth, hal. 128). Hadits ini menunjukkan bahwa berputus asa dari rahmat dan luasnya ampunan Allah termasuk dosa besar.

Ingatkah kita pada kisah seseorang yang telah menghilangkan 99 nyawa dengan tangan nya? Singkat cerita para malaikat pu berdebat tentang apakah ia masuk surga atau ke neraka?

Apakah taubatnya diterima Allah SWT?
Saat itu turunlah 2 orang malaikat yang memperebutkan sang pembunuh, yang seorang berkeyakinan untuk menceburkannya ke dalam neraka dan seorang lagi berkeyakinan untuk memasukkannya ke dalam surga.
Karena perebutan terjadi, maka mengadulah kedua malikat itu kepada Allah SWT.

Allah SWT memberikan perintah untuk mengukur jarak antara kampung maksiat dengan tempat yang dituju.
Setelah diukur, ternyata sang pembunuh sudah mendekati jarak dengan kampung orang alim (tempat yang ditujunya).
Maka surgalah tempat orang itu berada.

Kegagalan  

Penyakit kedua pada diri manusia selain merasa jauh dan putus asa dari rahmat Allah adalah merasa gagal.

Sejatinya, sebagai seorang muslim ketika ia diterpa dosa dan kesalahan janganlah langsung merasa gagal dalam menjalani hidup, namun tetap berkeyakinan adanya rahmat Allah Subhanahu Wata’ala, Dan terus memberanikan diri melangkah menjalani hidup yang lebih baik.

Rehabilitasi Hati

Patut kita sadari, selaku manusia yang tak luput dari dosa dan merasa dirundung rasa putus asa dan kegagalan akan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala mengahantarkan manusia pada rasa sinis dan skeptis, berpandangan pesimis dan negatif, tak mampu melangkah menuju jalan yang lebih baik. Namun sebaliknya, jika ia yakin akan rahmat Allah  sebesar apapun dosa yang dilakukannya ketika ia bertobat pasti Allah  akan mengampuninya dan menerima pertaubatannya.

Dibalik pertaubatan seorang hamba ini, ada hikmah yang luar biasa didalamnya yaitu perbaikan dan pemulihan hati (rekonsiliasi hati), kenapa demikian? Karena,  dengan taubatnya seorang hamba dan pengakuannya akan dosa yang ia lakukan berniat untuk tidak melakukan kembali akan memghadirkan ketenangan hati dan mendekatkannya kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Tak sedikit kisah yang kita dengar dari pertaubatan seorang hamba akan dosa-dosanya yang kemudian menjadikan ia sebagai hamba yang mulia, hamba yang begitu dekat dengan Allah.

Sumber :

Buletinalilmu.net

Rumaysho.com

Hidayatullah.com

Kisahislamiah.blogspot.com

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *