Dari Uqbah bin Amir ~radhiyallahu ‘anhu, Nabi ~ shallallahu ‘alaihi wa sallam ~ bersabda,
إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ تَعَالى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنْهُ اسْتِدْرَاجٌ
“Apabila kamu melihat Allah Ta’aala memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba apa yang ia sukai, sedangkan ia dalam kemaksiatannya/kedurhakaannya, maka pemberian-Nya itu termasuk istidraj/hukuman dari-Nya.”
Kemudian Nabi ~ shallallahu ‘alaihi wa sallam ~ membaca firman Allah Ta’aala :
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
“Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” [QS. Al-An’am: 44] HR. Ahmad, Thabrani dan lainnya dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah, no. 414
Saudaraku seislam yang saya muliakan, hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa tidak semua pemberian Allah Itu menunjukkan kecintaan & keridhaan-Nya. Maka janganlah kita mudah terkecoh dan gampang terpesona dengan orang-orang yang bergelimang kemewahan dan kemudahan sedangkan ia dalam kedurhakaan kepada Rabb-nya atau menyelisihi apa yang diajarkan Rasul-Nya. Ingatlah : “Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah keni’matan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?” [QS. Al-Qashash ; 28 : 60]
Semoga jadi renungan yang bermanfaat..