Dalam pandangan islam, istiqomah memiliki arti tegak, lurus atau dalam bahasa gaulnya adalah konsisten.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.
Para ulama besar pun memberikan pandangan mereka tentang arti dari istiqomah:
- Istiqomah adalah tidak menyekutukan Allah dengan segala sesuatu yang ada. Kutipan dari Abu Bakar Ash Shiddiq R.A.
- Istiqomah itu hendaknya untuk bertahan dalam satu perintah dan larangan, kemudian untuk tidak berpaling dari keduanya. Kutipan dari Umar bin Khattab R.A.
- Istiqomah memiliki arti ikhlas. Kutipan dari Utsman bib Affan R.A.
- Istiqomah adalah melaksanakan suatu kewajiban tanpa terputus. Kutipan dari Ali bin Abi Thalib R.A.
- Istiqomah memiliki 3 macam arti: Istiqomah dengan lisan (bertahan terus dalam membaca 2 kalimat syahadat), istiqomah dengan jiwa (selalu melaksanakan ibadah dan ketaatan kepada Allah secara terus-menerus tanpa pernah terputus) dan istiqomah dengan hati (melakukan segala sesuatu dengan niat yang tulus dan jujur). Kutipan dari Ibnu Abbas R.A.
- Istiqomah adalah tetap jalan pada jalan yang lurus. Kutipan dari Ar Raghib.
- Istiqomah adalah tetap dalam ketaatan dan di atas jalan yang lurus dalam beribadah kepada Allah SWT. Kutipan dari An Nawawi yang diambil dari kitab Riyadhussalihin.
- Istiqomah adalah komitmen terhadap 2 kalimat syahadat dan tauhid sampai bertemu dengan Allah SWT. Kutipan dari para Mujahid (orang yang berjihad di jalan Allah).
- Istiqomah adalah mencintai dan beribadah kepada Allah tanpa menoleh ke arah yang lain. Kutipan dari Ibnu Taymiah.
Inilah sebagian tips yang jika diamalkan, Insya Allah bisa istiqomah.
Berkawan dengan Orang Istiqomah
Dalam beristiqomah, kadang kita memerlukan kawan yang terus mengingatkan kita mengenai amal-amal shalih atau bisa kita jadikan teladan dalam beramal. Allah SWT berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah: 119).
Demikian pula Nabi Muhammad SAW menyampaikan pentingnya sahabat dalam kebaikan;
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَو تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.”
Membaca Kisah Ahli Istiqomah
Diantara yang bisa memotivasi kita untuk senantiasa beramal dengan istiqomah adalah membaca kisah orang-orang yang shalih dan meneladani sikap mereka dalam beramal agama. Ini juga yang menjadi alasan mengapa Allah banyak memberikan kisah-kisah orang shalih dan para nabi di dalam Al-Qur’an. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Hud: 11)