Intisari kehidupan menghambakan diri kepada Alloh ialah bangga dengan syariat kitabullah dan sunnah Rasul-Nya,karena dua perkara itu akan menjadi jalan lapang menuju kepada ridho-Nya, ituah jalan pilihan bagi hamba yang beriman dengan Rab-nya.
Konsekuensi bangga ialah ketika diri kita sebagai muslim hanya mencukupkan kehidupan dan aktifitas kita sesuai aturan syariat Alloh tanpa menoleh lainnya karena jalan selain sunnah dari gaya kehidupan orang kafir hanyalah jalan rusak berlubang yang terisi dengan kehinaaan.
Maka tidak selazimnya dalam kaca mata iman bagi seorang muslim ketika jalan hidupnya telah mulia dg AlQuran dan sunnah lalu ia merendahkan dirinya untuk mengikuti selera aktifitas orang-orang kafir dalam segala perniknya termasuk tahun baru.
Ibnu taimiyah menjelaskan bahwa salah satu tujuan diterapkan syariat Alloh dalam kehidupan orang mukmin ialah membedakan mereka dari kehidupan kaum kuffar ( Lihat Iqidho sirotol mustaqim)
Maka siapapun yg mencukupkan dirinya dg Rasul dan sunnahnya, maka ia berkesempatan besar bertemu dg beliau di telaga alkautsar yang indah, dan selisilah yahudi nashrani dalam segala perayaan mereka supaya tidak dkumpulkan dg hinanya kafirin di neraka, karena Rasul bersabda
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا لَا تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ وَلَا بِالنَّصَارَى فَإِنَّ تَسْلِيمَ الْيَهُودِ الْإِشَارَةُ بِالْأَصَابِعِ وَتَسْلِيمَ النَّصَارَى الْإِشَارَةُ بِالْأَكُفِّ
“Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nashrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya” (HR Tirmidzi, hasan)
Mari kita lewati malam tahun baru sebagaimana biasanya tanpa kembang api, tiup terompet, menghitung mundur ataupun memanjangkan malam dengan begadang atau lainya, inilah sikap sunnah sebuah sikap yang membedakan dari orang kafir.
Merasa sepi dan beda dari keramaian yg merayakan tahun baru adalah lebih benar dari pada gembira didunia larut seremonial kafir yg berujung kepada kemaksiatan dan penyesalan hari kiamat.
Ust. Oemar Mita, Lc